Kamis, 27 Oktober 2016

LEMPAR LEMBING


Lempar lembing

Lempar lembing terdiri dua kata yaitu lempar dan lembing. Lempar berarti usaha untuk membuang jauh-jauh, dan lembing adalah tongkat yang berujung runcing yang dibuang jauh-jauh.
Mengenai sejarah kapan mulai ada olahraga lempar lembing. Sampai saat ini masih belu jelas informasinya. Akan tetapi olahraga lempar lembing mulai diperkenalkan adalah seiring dengan olahraga lari dan lompat.
Lempar lembing berawal dari kegiatan manusia zaman dahulu dalam berburu binatang yang sering menggunakan lembing dalam memburu mangsanya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memakan binatang hasil buruannya. Tetapi zaman modern sekarang ini, lempar lembing menjadi olahraga yang dipertandingkan. Dalam bab lempar lembing ini akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan lempar lembing


Peralatan

 Peralatan utama yang digunakan dalam olahraga lempar lembing adalah lembing/sejenis tombak. Adapun berat lembing yang digunakan dalam olahraga lempar lembing hanya ada dua macam, yaitu 600 gram untuk putri dan 800 gram untuk putra. Selain lembing peralatan pendukung lainnya adalah alat pengukur (meteran), dan bendera sebagai tanda batas lapangan.

Lapangan lempar lembing

Panjang awalan untuk melempar adalah 36-50 m, lebar 4 m. sudut siku arah lemparan 290, panjang titik sudut dengan batas melempar 8 m, tebal garis lapangan 5 cm.

Pakaian lempar lembing

Pada umumnya pakaian yang digunakan atlit olahraga atletik adalah pakaian khusus olahraga. Baju bersih dan tidak tembus pandang diwaktu basah, dibuat dengan khas dan tidak terlalu besar yang dapat mengganggu gerakan.
Sedangkan sepatu yang digunakan untuk lempar lembing adalah sepatu dengan sol dan tumit berpaku, telapak kaki berpaku 6 buah dan tumit 2 buah.

Penilaian  lempar lembing

 Penilaian dalam lempar lembing dilakukan dengan menggunakan bendera putih, untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan salah. Suatu lemparan diukur dari tanda yang terdekat dengan kepala lembing, sampai ke bagian dalam ujung lingkaran lalu mengukur antara tanda tersebut. Kemudian beberapa unsur penilaian dalam lempar lembing adalah cara memegang lembing dan pendaratan atau jatuhnya lembing.

Cara melakukan lempar lembing

Dalam olahraga lempar lebing ada tiga cara melakukan lemparan yang sering digunakan oleh para atlit lempar lembing, yaitu sebagai berikut.

a) Cara finlandia

Sebelum melakukan lemparan ada beberapa hal yang perlu dikuasai oleh atlit lempar lembing antara lain cara membawa lembing, awalan yang digunakan, dan cara melempar.

Cara membawa lembing.

jari telunjuk memegang bada lembing di belakang balutan. Jari ini tidak dilingkarkan penuh, tetapi agak lurus, sehingga merupakan garis lurus dengan lengan bawah. Jari tengah melingkar pegangan pada tepi belakangnya.
ibu jari yang diluruskan memegang di tempat itu juga, sehingga ujung kedua jari itu bersentuhan. Dua jari lainnya dilingkarkan kira-kira pada pertengahan pegangan atau asal tidak bersentuhan dengan jari panjang saja. Kedua jari itu berimpit, mata lembing serong ke atas, dan siku kanan menunjuk ke depan.
     
Awalan

Awalan dalam gaya finlandia ini dapat menggunakan gaya langkah jangkit atau gaya langkah silang di belakang. Adapun gerakannya adalah sebagai berikut.
Lembing di bawah dada dengan mata lembing menunjukkan ke bawah. Pada satu langkah sebelum langkah silang, lembing baru diturunkan dengan lengan kanan lurus. Pada saat langkah silang, lengan kanan makin ditarik lurus kencang-kencang ke belakang. Bagi yang sudah professional hanya cukup melakukan langkah silang satu kali dengan posisi lembing yang diinginkan. Langkah silang lebih dari satu kali justru akan memperlambat awalan. Sebaliknya bagi pemula, membutuh kan silang lebih dari satu kali untuk mengatur lembingnya. Kehilangan kecepatan awalnya tidak mengapa, karena pemula belum dapat menyalurkan kecepatan itu ke dalam tenaga lemparannya dengan sebaik-baiknya

Syarat Pelemparan Lembing

pelemparan lembing tidak begitu terikat pada ukuran besar kecilnya tubuh. lain halnya dengan pelemparan cakram yang harus mempunyai tubuh yang tinggi dan besar. di antara pelempar tingkat dunia, terdapat orang-orang yang bertubuh tinggi dan besar. tetapi ada juga pelempar lembing yang tinggi semampai. tetapi juga ada yang berbadan pendek serta berotot yang besar.

Teknik Dasar menggunakan Lembing



Teknik memegang cara Amerika

Pertama lembing atau tombak harus sesuai posisinya yaitu berada di telapak tangan dengan bagian ujung atau mata lembing serong hampir ke arah badan. selanjutnya pada jari tangan bagian telunjuk memegang pangkal atau tepian dari ujung tali bagian belakang tombak (lembing), ditopang dengan ibu jari berada di tepi bagian tepi belakang dari pegangan dan lembing harus dalam keadaan lurus. namun ketiga jri yang lain posisinya berdekatan dan renggang dan tugas jari telunjuk membantu menutupi lilitan tali lembing.

Teknik memegang cara Finlandia

Pertama lembing atau tombak harus sesuai posisinya yaitu berada ditelapak tangan dengan bagian ujung atau mata lembing serong hampir ke arah badan. selanjutnya pada bagian jari tengah memegang pangka atau tepian dari ujung tali bagian belakang lembing yaitu dengan cara melingkarkan, ditopang dengan ibu jari berada di tepi bagian belakang dari pegangan dan pada badan lembing dan posisi jari telunjuk harus dalam dalam keadaan lemas ke arah belakang membantu menahan badan lembing. sedangkan jari-jari lainnya turut membantu memegang lilitan pegangan dari atasnya.

Teknik memegang cara Menjepit

Untuk teknik ini sangat mudah dilakukan yaitu dengan cara menjepit lembing antara jari telunjuk dan jari tengah sebagai tumpuan utama. kedua jari ini saling menjepit dengan tepat pada pangkal balutan lembing. posisi ibu jari, jari manis dan jari keligking mengikuti arah yang diinginkan.

Teknik Membawa Lembing



ada beberapa teknik yang biasa dilakukan saat pelempar lembing melakukan aksinya. untuk lebih jelasnya kita simak teknik membawa sebelum lembing meluncur ke target yang diinginkan:

  1. posisi lembing berada di atas bahu dengan bagian ujung mata lembing mengarah ke depan.
  2. posisi lembing berada di atas bahu dengan bagian ujung mata lembing mengarah ke bawah.
  3. posisi lembing beradad di bagian bawah pinggang dengan bagian ujung mata lembing mengarah ke atas dengan kemiringan sekitar 90 derajat.

1 komentar: