Selasa, 01 November 2016

ULAR NAGA

Ular Naga

Hasil gambar untuk asal usul permainan ular naga

adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak Jakarta di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumahyang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnyabiasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD).

Cara Bermain

Anak-anak berbaris bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang berada di belakang berbarissambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebihbesar, atau paling besar, bermain sebagai "induk" dan berada paling depan dalam barisan.Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai "gerbang", dengan berdiriberhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. "Induk" dan "gerbang" biasanyadipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalahdalam dialog yang mereka lakukan.Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan danterutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu.Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Padasaat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh"gerbang".Setelah itu, si "induk" --dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya-- akan berdialogdan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkaliperbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai padaakhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkanpilihannya, ditempatkan di belakang salah satu "gerbang".Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak danmenerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikianberlangsung terus, hingga "induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.

Lagu

Lagu ini dinyanyikan oleh semua pemain, termasuk si "gerbang", yakni pada saat barisanbergerak melingkar atau menjalar.

" Ular naga panjangnya bukan kepalang
 Menjalar-jalar selalu kian kemari
 Umpan yang lezat, itu yang dicari
 Kini dianya yang terbelakang "

Kemudian, sambil menerobos "gerbang", barisan mengucap "
kosong - kosong - kosong

" berkali-kali hingga seluruh barisan lewat, dan mulai lagi menjalar dan menyanyikan lagu di atas.Demikian berlaku dua atau tiga kali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar