Selasa, 01 Januari 2019

MA'RAGA / A'RAGA

Ma'raga atau A'raga, Sepak Raga dari Sulawesi Selatan

Ma'raga atau A'raga merupakan permainan ketangkasan dengna menggunakan bola dari anyaman rotan yang disebut dengan raga. Ada beberapa sumber menyebutkan bahwa permainan ini berasal dari Melayu, namun ada juga yang menyebutkan dari Nias Sumatera Utara. 

Permainan ini dilakukan dikalangan bangsawan saja, kemudian berkembang di kalangan masyarakat luas. Menjadi permainan dan atraksi hiburan dikala senggang untuk membangkitkan suasana senang dan gembira bagi pemain dan penonton, atau konon bagi muda-mudi dijadikan sarana untuk menarik perhatian gadis pujaan. Dan berkembang menjadi atraksi hiburan untuk menjamu tamu atau memeriahkan perayaan hingga menjadi permainan yang bersifat kompetetif dan diperlombakan.

Bola Ma'raga atau A'raga seperti yang dipergunakan dalam permainan sepak takraw, namun lebih tebal karena rotannya dianyam 3 lapis. Jumlah pemain biasanya terdiri dari 5-15 orang pria usia remaja sampai dewasa, dengan berpakaian adat Passapu atau destar . Passapu yang digunakan dalah jenis passapu patonro yaitu destar yang berdiri tegak. Aturan bermainnya cukup sederhana, yaitu setiap pemain yang menerima raga harus menjaga agar tidak jatuh ketanah dengan menyepak, melambungkan atau memantulkan dengan tangan, bahu, atau anggota badan lainnya tanpa memegangnya. Pemain yang manjatuhkan raga tidak boleh melanjutkan permainan, atau dianggap kalah jika dalam perlombaan.

Cara bermain yaitu para pemain berdiri dan membentuk lingkatann. Salah seorang yang ditunjuk sebagai pemimpin permainan, biasanya yang tertua atau termahir memegang raga dan melambungkan ke atas sebagai tanda dimulainya permainan. Pemain yang dituju raga kemudian mulai memiankannya, lalu mengoper raga ke pemain lain, demikian seterusnya secara bergilir.














TERIMA KASIH

RANGKU ALU (Tari Tongkat)

PERMAINAN RANGKU ALU

Permainan rangku alu berasal dari Nusa Tenggara Timur. Dalam masyarakat Manggarai, Rangka Alu dilakukan untuk merayakan hasil panen perkebunan dan pertanian.

Cara bermain Rangku Alu
Alat yang digunakan:
4 buah bambu dengan panjang 2 meter

Cara bermain:

  1. Membagi kelompok menjadi 2 yaitu kelompok main dan jaga
  2.  Kelompok jaga menggerak-gerakkan bambu (empat orang berjongkok membentuk bidang persegi panjang dan memegang 2 bambu) sambil menyanyikan lagu tari tongkat.
  3. Kelompok pemain yang mendapat giliran menari sambil menghindari jepitan bambu. Penari akan masuk dalam bidang persegi dan melompay lompat sesuai irama buka tutup bambu
Nilai yang dapat diambil dalam permainan ini yaitu Konsentrasi, Ketangkasan dan Kelincahan.











TERIMA KASIH

SEPAK SAWUT

    Sepak Sawut merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan oleh masyarakat bukan hanya kalangan muda, kalangan tua juga sangat menggemari permainan ini terutama masyarakat Kalimantan. Permainan ini sama seperti sepak bola pada umumnya, namun yang membedakan permainan ini yaitu bolanya yang berapi.

Sepak Sawut merupakan rangkaian ritual yang dimainkan saat membuka ladang berpindahan atau saat menunggu jenazah (untuk umat kaharingan). Permainan ini sekarang dimainkan secara rutin pada setiap perayaan ulang tahun Kabupaten atau Provinsi di Kalteng, karena permainan ini sekarang sudah agak jarang ditemukan. Artinya pemainan ini hampir langka hanya pada waktu-waktu tertentu saja kita dapat menyaksikannya, misalnya pada perayaan ulang tahun Provinsi Kalteng, ulang tahun Kabupaten, festival-festival budaya.

Bola pada permainan sepak sawut terbuat dari bongkahan sabuk kelapa tua yang telah kering dengan terlebih dahulu airnya dibuang lalu bongkahan tersebut direndam menggunakan minyak tanah. Tujuannya supaya minyak meresap kedalam serat-serat bola kelapa tersebut. Agar lebih seru permainan ini sebaiknya dimainkan pada malam hari, karena penerangan hanya menggunakan lampu seadanya dan cahaya kebanyakan bersumber dari bola api yang dimainkan. Peraturan permainan ini tidak beda jauh dengan permainan sepk bola pada umumnya yang terdiri dari 2 gawang yaitu gawang kita dan gawang lawan. Lapangan yang digunakan tidak beda jauh dengan lapangan Bola Basket. Pertandingan dipimpin oleh seorang wasit. Satu tim hanya diperkuat lima orang dengan ukuran arena seluas lapangan Bola Basket.